jika "nya" yang dimaksud adalah tuhan maka saya pikir janggal sebab agama diyakini sebagai kebenaran ilahi, dan lagi tuhan tidak memerlukan kebohongan, karena dia adalah yang maha benar.mengatakan kebenaran dan mengatakan kebohongan itu bertolak belakang kan?meskipun logika manusia tidak bisa menerima kontradiksi, tetapi kita tidak bisa memaksa orang memakai otaknya, ibarat bernyanyi didepan sapi
jika aku berbohong untuk memuliakannya kenapa aku disebut berdosa
Posted on
Wednesday, March 9, 2011
by
admin

Bookmark the permalink.