Showing posts with label opini. Show all posts

Cara membuat status facebook yang mendapat banyak jempol vs cara membuat status yang layak mendapat jempol?

Status, tiap orang ingin beken, ingin keren, ingin populer, dan tolok ukur tingkat popularitas kebanyakan orang ialah banyaknya jumlah jempol.
Tidak bisa menyalahkan, memang di facebook jempol adalah faktor utama. Untuk bisa eksis bertahan di dunia maya, kita butuh diyakinkan bahwa ada orang di dekat kita yang memperhatikan kita.
Dan itu terwakili semua oleh jempol. Seakan-akan keluh kita ada

Posted in , , , , , , | Leave a comment

Pertamax, subsidi, mampu, engga? dan Fatwa Haram MUI bahwa premium bukan untuk orang Mampu.

Pertanyaan apakah kita mampu atau tidak jika nada si penanya dalam bertanya seakan melecehkan mungkin akan menyakitkan, karena membuat harga diri kita terluka. Akan tetapi jika yang bertanya adalah negara kepada rakyatnya?Seperti candaan yang tidak lucu. Di tingkat RT RW, siapa yang mau dianggap miskin? Ternyata semua mau, bahkan yang sudah sepantasnya tidak mendapat beras Raskin (beras

Posted in , , , , | Leave a comment

Puisi itu boleh melayang tetapi laksana layangan, pemegang tali harus membumi.

Bisa kita bayangkan jika pemegang tali layangan tidak menginjak kaki di bumi, atau kaleng benang terlontar, atau malah benangnya putus. Layangan itu akan putus, lalu jauh terbang, untuk akhirnya jatuh tak berketentuan rimbanya. Oleh karena itu analoginya ke ranah puisi juga serupa, puisi-puisi yang indah seakan dongeng nun antah berantah akan kandas, jika tidak mempunyai hujjah yang menghunjam

Posted in , , , , | Leave a comment