Mustofa b Nahrawardaya narasumber tvOne pagi ini mengutarakan pendapatnya yang sangat berbeda dengan umumnya orang memandang terorisme. Yakni tidak memandang penyelesaian masalah terorisme ini dari sudut pandang ideologi. Karena tidak akan ada titik temu. Lain cerita jika memandang solusinya dari sudut kesehatan, pendidikan dan ekonomi. Sebab kemakmuran suatu negara juga sangat berpengaruh pada

jika kena masalah apa, biasanya ia sudah punya kambing berwarna hitam untuk dipersalahkan. Seperti, jika terkena musibah misalnya, ia mengumpat, ini karena cicak tadi pake jatuh di kepala. Jika ada rumah ibadah meledak karena bom bunuh diri, ia akan bilang itu karena agama mereka mengajarkan bunuh diri dan mengintimidasi agama lain. Seakan-akan sudah pasti semuanya berjalan sesuai perkiraannya,

Jika kita yakin bahwa kita benar, lalu yakin apa yang akan kita ucapkan bermanfaat, mengandung maslahat, lalu niat atau tujuan kita benar, peduli apa kata orang, peduli apa komentar orang. Apa orang akan suka atau tidak, thumbs up atau thumbs down, saya pikir teruskan saja jangan ragu, jangan malu. Adapun kemampuan berbahasa, kemampuan memberikan pemahaman kepada orang lain adalah relatif, mana

Maraknya teror bom buku yang meresahkan masyarakat dalam sepekan terakhir diindikasi sebagai upaya pengalihan isu. Hal tersebut disampaikan oleh pakar komunikasi politik, Effendi Ghazali, seusai menghadiri seminar bertajuk "Membangun Komunikasi Politik yang Sehat dan Jujur" yang diselenggarakan oleh Universitas Sahid, Jakarta, Rabu (23/3/2011). Misalnya, kenapa Detasemen khusus densus 88 yang