Sampai kapankah semua ini akan berakhir, a note by Dalbo Dalbi

Kembali terik melibaskan marah, membakar tiap tapak lekuk langkah kaki, legam nanar kelopak usang dibungkus bara dendam akan pait getir serta beratnya beban hidup yang semakin hari kian semakin menguras letup kepedihan, hanya ada lenguh kecil diantara cucuran keringat lelah yang tlah berubah menjadi rasa bosan ,untuk berharap kembali menyapa lembut butiran mimpi yang kerap menari bagai tarian

This entry was posted in , , , , . Bookmark the permalink.

Leave a reply