mana yang lebih penting? niat atau jalan?

jika hanya niat yang jadi tolok ukur kebenaran, maka dimana metode diletakkan?alkisah ada seorang ingin berangkat haji, akhirnya sukses berhajitetapi biayanya dicari dengan jalan korupsi, terus apakah niat baiknyaberziarah ke tanah suci itu tidak benar? atau benar? atau hanya jalanyang ditempuh yang tidak benar?

Bookmark the permalink.

Leave a reply